Situs Resmi FGTIKKNAS
Workshop Nasional Guru TIK dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013
- Detail
- Kategori: Berita
- Diterbitkan: Kamis, 26 Juli 2018 10:26
Batam, Workhsop Nasional “Peran Guru TIK Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013” di SMA Negeri 1 Batam, diselenggarakan oleh Musyawarah Guru TIK Kepri pada tanggal 21-22 Juli 2018. Ketua pelaksana, Muhamad mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Bimbingan Teknis Guru TIK dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu yang lalu. “Kami laksanakan desiminasi peran guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 agar informasinya sampai langsung kepada guru-guru TIK di Batam”, ujar Muhamad yang juga sebagai ketua Musyawarah Guru TIK Batam.
Kegiatan tersebut dalam bentuk Diskusi Panel yang menghadirkan Narasumber, antara lain: Dr. Ratna Wardani (Universitas Negeri Yogyakarta), Dr. Firman Oktora, S.Si., M.Pd. (Ketua Federasi Guru TIK dan KKPI Nasional (FGTIKKNAS)), Purwanto, S.Pd., S.Kom., M.Pd., (Wakil Ketua FGTIKKNAS), Dr. Ikhwansyah (Humas FGTIKKNAS), Budi Rahayu, M.Kom (Sie. Kajian Kebijakan Pendidikan) , Indra Aji (Bidang Kaderisasi Organisasi FGTIKNAS), dan Yohan, S.Kom (Praktisi STEM).
Pada paparannya Ratna Wardani mengatakan bahwa muatan TIK dapat disampaikan pada Bimbingan TIK baik secara klasikal/kelompok ataupun individual. “materi TIK terdapat topik-topik yang relevan dengan perkembangan zaman dan sesuai kebutuhan siswa”, ungkap Ratna. Senada dengan hal tersebut Ketua FGTIKKNAS Firman Oktora menyampaikan bahwa peran guru TIK sangat strategis dalam membangun IT Environment di Sekolah dalam mendukung pembelajaran abad 21. “Dengan pembelajaran abad 21, diharapkan siswa mendapatkan penguatan pendidikan karakter, literasi dan kompetensi berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi”, jelas Firman Oktora yang akrab di panggil Firo.
Sedangkan Purwanto menjelaskan terkait Penilaian Kinerja Guru TIK, seiring perubahan peran guru TIK maka penilaian kinerja guru TIK nya juga disesuaikan. “Dengan adanya penilaian kinerja guru TIK ini dapat memperjelas posisi guru TIK”, tutur Purwanto. Sementara itu Ikhwansyah menyampaikan terkait media pembelajaran berbasis TIK, dimana guru TIK dapat berperan memfasilitasi guru mata pelajaran lainnya untuk dapat membuat media pembelajaran berbasis TIK. Pada sesi berikutnya Budi Rahayu menyampaikan terkait perlunya kejelasan teknis pelaksanaan TIK di sekolah dalam bentuk petunjuk teknis peran guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013. "Regulasi tentang implementasi TIK di sekolah perlu segera diterbitkan, kemudian di sosialisasikan ke seluruh stakeholder pendidikan di daerah-daerah seluruh Indonesia", ujar Budi.
Peserta workshop mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusias, hal tersebut dapat terlihat dari kehadiran peserta yang tetap mengikuti kegiatan sampai selesai. “kami bersyukur dapat mengikuti workshop ini dan mendapatkan informasi yang valid dan jelas” ungkap Michelle Firsta, Guru TIK SMAN 1 Batam yang juga pernah meraih skor UKG TIK tertinggi jenjang SMA se-Indonesia.
Studi Banding Guru TIK Indonesia ke Singapura
- Detail
- Kategori: Berita
- Diterbitkan: Rabu, 25 Juli 2018 16:38
Batam, 22 Juli 2018, - Sebanyak 15 orang peserta perwakilan Guru TIK SMP, SMA dan SMK yang tergabung dengan Federasi Guru TIK dan KKPI Nasional (FGTIKKNAS) melaksanakan studi banding ke Pei Hwa Secondary School Singapura pada tanggal 20 juli 2018. Yang dipelajari para guru TIK ini adalah terkait pembelajaran teknologi informasi dan komunikasi yang dilaksanakan di sekolah singapura.
Ketua FGTIKKNAS, Firman Oktora mengatakan bahwa kegiatan studi banding di singapura ini merupakan program untuk meningkatkan wawasan dan pengalaman para guru TIK di Indonesia.
“Kita perlu melihat pembelajaran TIK di Negara lain, sebagai bahan inspirasi jika cocok maka diterapkan di sekolah masing-masing”, seru Firman.
Adapun beberapa catatan hasil dari pengamatan peserta antara lain:
· Pembelajaran / kurikulum diarahkan berbasis IT dengan menggunakan LMS (Learning Management System).
· Infrastruktur, Laptop untuk siswa disediakan sekolah dengan rasio 1:3 untuk semua siswa. Untuk mata pelajaran Seni Budaya menggunakan komputer Macintos dengan rasio 1:10. Aktifitas luar ruangan menggunakan ipad dengan rasio 1:10.
· Di luar Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) siswa bisa melakukan bimbingan berbasis STEM, dengan menggunakan sistem silo 1 tahun 1 project.
HOD InfoComm Technology Pei Hwa Secondary School, David menyampaikan bahwa Beberapa Guru yang dilatih oleh guru TIK selama 1 tahun, kemudian melakukan pengimbasan ke rekan sebayanya. “Sistem tersebut terbentuk kurang lebih selama 8 tahun. Tiap guru membuat kurikulum di LMS”, ungkap David
Pada kesempatan itu juga perwakilan guru Pei Hwa Secondary School, Fahmi dan Rositah menyampaikan praktik baik pemanfaatan TIK dalam pembelajaran seperti menggunakan Padlet dan ClassKit. “Dengan menggunakan aplikasi TIK ini dapat membantu saya dalam mengajar di pelajaran Bahasa Melayu”, ujar Rositah
Para peserta studi banding mengikuti kegiatan pamaparan dan diskusi dengan semangat dan antusias. Salah seorang peserta, Dwi guru TIK SMP dari Gresik, mengatakan bahwa kegiatan ke singapura ini memberikan pengalaman yang berharga. “Saya menikmati perjalanan studi banding ini, dan banyak hal-hal yang menginspirasi untuk diadopsi di sekolah, terima kasih kepada FGTIKKNAS yang telah mengadakan program ini”, ujar Dwi.
Artikel Selanjutnya...
- Sekilas Profil Purwanto
- Pembelajaran TIK harus dilaksanakan di Tahun Ajaran 2018/2019
- SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1439H
- Peran Musyawarah Guru TIK di Daerah sangat Penting !
- Guru TIK melaksanakan Diseminasi Perannya dalam Implementasi Kurikulum 2013
- GURU TIK SIAP BERSAMA PERUBAHAN
- GURU TIK BERPERAN SEBAGAI BAROMETER KEMAJUAN SEKOLAH
- BIMTEK GURU TIK DALAM RANGKA IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013 MENUNJUKKAN EKSISTENSI GURU TIK
- Guru TIK di Indonesia berperan menyukseskan Ujian Nasional Berbasis Komputer Tahun 2018
- SOSIALISASI REGULASI TENTANG KEDUDUKAN TIK DAN GURU TIK HARUS SEGERA DILAKUKAN!