Situs Resmi FGTIKKNAS

Workshop Nasional Guru TIK dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013

Batam, Workhsop Nasional “Peran Guru TIK Dalam Rangka Implementasi Kurikulum 2013” di SMA Negeri 1 Batam, diselenggarakan oleh Musyawarah Guru TIK Kepri pada tanggal 21-22 Juli 2018. Ketua pelaksana, Muhamad mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Bimbingan Teknis Guru TIK dalam rangka Implementasi Kurikulum 2013 yang diselenggarakan di Jakarta beberapa waktu yang lalu. “Kami laksanakan desiminasi peran guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013 agar informasinya sampai langsung kepada guru-guru TIK di Batam”, ujar Muhamad yang juga sebagai ketua Musyawarah Guru TIK Batam.

Kegiatan tersebut dalam bentuk Diskusi Panel yang menghadirkan Narasumber, antara lain: Dr. Ratna Wardani (Universitas Negeri Yogyakarta), Dr. Firman Oktora, S.Si., M.Pd. (Ketua Federasi Guru TIK dan KKPI Nasional (FGTIKKNAS)), Purwanto, S.Pd., S.Kom., M.Pd., (Wakil Ketua FGTIKKNAS), Dr. Ikhwansyah (Humas FGTIKKNAS), Budi Rahayu, M.Kom (Sie. Kajian Kebijakan Pendidikan) , Indra Aji (Bidang Kaderisasi Organisasi FGTIKNAS), dan Yohan, S.Kom (Praktisi STEM).

Pada paparannya Ratna Wardani mengatakan bahwa muatan TIK dapat disampaikan pada Bimbingan TIK baik secara klasikal/kelompok ataupun individual. “materi TIK terdapat topik-topik yang relevan dengan perkembangan zaman dan sesuai kebutuhan siswa”, ungkap Ratna. Senada dengan hal tersebut Ketua FGTIKKNAS Firman Oktora menyampaikan bahwa peran guru TIK sangat strategis dalam membangun IT Environment di Sekolah dalam mendukung pembelajaran abad 21. “Dengan pembelajaran abad 21, diharapkan siswa mendapatkan penguatan pendidikan karakter, literasi dan kompetensi berpikir kritis, kreatif, komunikasi dan kolaborasi”, jelas Firman Oktora yang akrab di panggil Firo.

Sedangkan Purwanto menjelaskan terkait Penilaian Kinerja Guru TIK, seiring perubahan peran guru TIK maka penilaian kinerja guru TIK nya juga disesuaikan. “Dengan adanya penilaian kinerja guru TIK ini dapat memperjelas posisi guru TIK”, tutur Purwanto. Sementara itu Ikhwansyah menyampaikan terkait media pembelajaran berbasis TIK, dimana guru TIK dapat berperan memfasilitasi guru mata pelajaran lainnya untuk dapat membuat media pembelajaran berbasis TIK. Pada sesi berikutnya Budi Rahayu menyampaikan terkait perlunya kejelasan teknis pelaksanaan TIK di sekolah dalam bentuk petunjuk teknis peran guru TIK dalam implementasi kurikulum 2013. "Regulasi tentang implementasi TIK di sekolah perlu segera diterbitkan, kemudian di sosialisasikan ke seluruh stakeholder pendidikan di daerah-daerah seluruh Indonesia", ujar Budi.

Peserta workshop mengikuti kegiatan dengan penuh semangat dan antusias, hal tersebut dapat terlihat dari kehadiran peserta yang tetap mengikuti kegiatan sampai selesai. “kami bersyukur dapat mengikuti workshop ini dan mendapatkan informasi yang valid dan jelas” ungkap Michelle Firsta, Guru TIK SMAN 1 Batam yang juga pernah meraih skor UKG TIK tertinggi jenjang SMA se-Indonesia.