Situs Resmi FGTIKKNAS

Selamat Hari Guru ke 74 Tahun 2019

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, salam sejahtera untuk kita semua.

Kawan-kawan Guru di seluruh Indonesia, hari ini, 25 November 2019. Sebagaimana kita ketahui, kita sama-sama peringati sebagai Hari Guru Nasional (HGN).  Layaknya peringatan sebuah hari lahir, kita disibukkan dengan mengirimkan ucapan, mengadakan seremoni, upacara dan berbagai bentuk-bentuk kegiatan ‘mainstream’ lainnya. Gapura-gapura sekolah, sudut-sudut jalan, dan akun-akun sosial media semuanya marak dengan penyambutan dengan kata retorik.

Namun, pertanyaan eksploratifnya adalah, cukupkah kita menyambutnya hanya dengan menyemarakkan, meramaikan kemudian memviralkannya? Tidak adakah aktivitas yang lebih substantif? Semisal ‘deep reflection’ guru untuk menemukan pesan terhadap perjalanan guru selama ini. Pertanyaan besarnya adalah apakah benar anak-anak memang merindukan kehadiran kita di kelas? Apakah benar anak-anak menunggu kita untuk menjawab kesulitannya? Masihkah petuah-petuah kita mampu mengobati kegalauan anak-anak?

Di era semua serba terkoneksi seperti saat ini, anak-anak begitu mudahnya mendapatkan sesuatu yang mereka butuhkan dari berbagai sumber. Hebatnya lagi, sumber-sumber yang menjadi rujukan anak-anak jauh lebih memahami ‘style’ anak-anak. Para sumber tersebut dapat diasosiakan mirip dengan anak-anak kita yang sudah serba digital. Makanya jangan heran, jika anak-anak kita akan lebih nyaman berlama-lama di google, wikipedia, ruangguru, dan lain sebagainya dari pada berdiskusi, berdebat, adu konsep dan argumen di ruang-ruang kelas. Karena baginya ruang kelas tak ubahnya ruang beton yang diawasi oleh penjaga yang kaku dan asing.

Guru TIK, ditakdirkan mempunyai banyak kelebihan. Karena selain mempunyai keterampilan ber teknologi, juga mempunyai kemampuan akses yang lebih cepat. Setidaknya, terdapat 3 (tiga) tantangan bagi guru TIK ke depan.

Pertama, tantangan Guru TIK untuk memenangkan dirinya sendiri. Kini, kecepatan perkembangan teknologi informasi dengan berbagai varian turunannya begitu luar biasa cepat. Guru TIK ditantang untuk selalu dapat mengimbangi kecepatan tersebut dengan terus belajar dan belajar. Jangan sampai selangkah saja, guru TIK tertinggal, karena akan semakin memberatkan langkah mengejarnya. Lebih memprihatinkan lagi jika terjadi Guru TIK gagap teknologi. 

Kedua, tantangan Guru TIK untuk bisa membumikan perkembangan teknologi informasi ke dalam habitat pendidikan dan pembelajaran. Keuletan guru TIK untuk menciptakan potongan-potongan teknologi menjadi ‘tools’ yang dapat mengubah wajah pembelajaran di kelas menjadi lebih humanis dan familier dengan anak-anak kita. 

Ketiga, tantangan Guru TIK untuk menjadi ‘leader’ bagi guru-guru lain dalam pemanfaatan teknologi informasi ke dalam ruang-ruang kelas. Guru TIK harus bersiap diri selalu berbagi pada komunitas guru lain. Kemampuan yang baik dalam berkolaborasi, communication skill dan public speaking menjadi nilai tambah bagi guru TIK.

Akhirnya, selamat hari guru, selamat menjadi bagian penting dunia pendidikan dari gerbong bernama Indonesia. 

 

Wassalam.

Purwanto, FGTIKKNAS